Pagi
itu masih cerah.Sebagai anak yang rajin,gue pasti akan kesekolah tepat pada
waktunya.Gak pernah telat sedetikpun.Jadi sudah sepantasnya kalau gue mendapat
predikat sebagai siswa teladan satu sekolahan.Karena nya gue juga banyak dikenal
orang termasuk guru.
Gue
duduk dikelas 12 IPA.Tingkatan terakhir gue disekolahan sebelum masuk perguruan
tinggi.Masa-masa dikelas 12 adalah masa terindah dari yang pernah ada.Senang
karena sudah mau tamat tapi sedih karena mau ninggalin sekolah dan
teman-teman.Di SMA,gue punya teman namanya Jenny.Dia adalah sahabat karib gue.Bahkan
sudah gue anggap sebagai saudara.Tiap waktu gue hampir selalu bersamanya.Jenny
juga sering kerumah gue main dan juga nginap.Dan dikelas,gue sebangku
dengannya.Gue merasa terlalu beruntung menjadi sahabatnya.Karena Jenny adalah
sahabat yang baik banget
Sebagai
sahabat,gue sering curhat ke dia.Apapun itu.Apalagi masalah cowok.Itu adalah
hal yang paling konyol untuk dicurhatin.
“Jenny,tau nggak.Kemarin gue berpapasan sama Juno
pas ke Kantin.”Kata gue sambil senyum-senyum.
Dengan
antusias,Jenny bertanya kegue “Terus lu
disapa ?”
Gue
kemudian mengubah posisi duduk gue dengan bergeser mendekat ke Jenny,”Enggak sih.Gue Cuma senyum aja ke dia.Dan yang
bikin gue senang adalah karena dia balas senyum gue”.
“Serius lu?”,kata
dia sambil masang wajah kaget.
Melihat
tingkah Jenny yang kelihatannya heran banget.Gue merasa bangga.Akhirnya gue sok
bangga didepan dia.
Sambil
masang muka songong,”Iya,dong.Masa gue
boong!”
Jenny
terlihat kesal,”Songong lu.Baru juga
senyumnya dibalas.Udah kepedean”
Kemudian
kami berdua saling menertawakan satu sama lain.
***
Hari
itu hari libur.Rencananya gue dan Jenny akan berjalan-jalan ke toko buku.Gue
memang hobby baca termasuk baca buku berat.Karena menurut gue membaca sama
dengan mengelilingi dunia tapi gak kemana-mana.Begitu asyiknya membaca.
“Ren,gue kesana dulu ya.Mau cari komik dulu,”kata
Jenny kegue.
“Iya,nanti kita ketemunya disini.Jangan lama.Kalau
udah nemu,langsung balik.Nanti gue kangen lagi kalau lu kelamaan.”kata
gue sambil bercanda.
Akhirnya,gue
dan Jenny berpencar untuk mencari buku satu sama lain.Gue menuju ke rak buku
filosofi.Sedangkan Jenny menuju ke rak komik.Kita memang beda aliran kalau
masalah genre buku.
Sembari
bolak-balik kesana-kemari mencari buku yang gue perlukan.Gue melihat kesamping
dan ternyata ada Juno.Ya,itu Juno.Cowok yang gue taksir.Cowok yang gue selalu
curhatin ke Jenny.
“Wah,ternyata dia juga hobby baca”,bisik
gue dalam hati.
Karena
terlalu kepo,gue sok kenal menghampiri dia.Gue sih kenal.Cuma segitu
doang.kenal-kenal tapi gak deket gitu deh.
“Eh,Juno.Lagi mau beli buku ya?”,tanya
gue sebagai basa-basi.
“Iya dong.Kan lagi di Toko buku.Kalau Cuma mau baca
buku ya bukan disini tapi di Perpustakaan”,katanya
sambil tersenyum manis.
Gue
agak malu mendengar pertanyaan gue sendiri.
Gue
kembali bertanya,”Lagi cari buku apa,Jun?”
Juno
sambil mengotak-atik buku yang ada di rak,”Ini
nih gue lagi cari Buku Status Pelajar”.
Gue
menganggukan kepala seolah-olah tau tapi sebenarnya nggak.Juno kemudian permisi
ke gue karena telah mendapatkan buku yang ia cari.
“Oh,iya Ega.Gue
kekasir dulu ya.Sampai jumpa lagi”,sahut
Juno sambil ninggalin gue.
Meskipun
gue ngobrol sebentar sama Juno.Tapi,rasanya gue senang banget.Seperti rasanya
makan Corneto Black Forest.Sedap!
***
Jam
pelajaran pertama selesai.Suasana kelas yang tadinya hening saat jam belajar
kemudian berubah menjadi riuh seperti kedatangan JKT 48.Gue kemudian keluar
dari kelas untuk membeli cemilan sekalian untuk menghilangkan stress setelah
menerima pelajaran tadi.
“Jenn,gue kekantin bentar ya.Mau beli cemilan.Lu mau
ikutan?”,ajak gue ke Jenny.
“O,nggak Ega.Gue mau di kelas aja.Lagi betah didalam
nih!”,jawab Jenny.
Gue
kemudian berjalan dan kembali membalikkan badan.
“Mau gue beliin sesuatu?”,kata
gue.
“Oh,boleh.Teh kotak aja”,jawab
Jenny dengan singkat.
Gue
pun ke Kantin sendiri.Membeli beberapa cemilan dan juga teh kotak untuk Jenny.Setelah
itu gue bayar dan kembali ke Kelas.
Dari
jauh gue memandang ke Kelas.Ada Juno di depan kelas gue. Kelihatannya dia
sedang berbincang dengan seorang perempuan.Tapi siapa perempuan itu? Gue
penasaran.Dan mendekat beberapa langkah untuk memperjelas siapa sebenarnya
perempuan yang sedang bersama Juno itu.Beberapa saat gue mendekat,Juno
mengambil tangan perempuan itu dan dia berlutut.
“Apakah Juno sedang nembak cewek itu? Terus gue
gimana dong?”,kata gue dalam hati.
Gue
semakin penasaran.Perempuan tadi sangat susah untuk gue kenali dari jarak jauh
karena ada beberapa orang yang menghalangi penglihatan gue.Sekali lagi,gue
mendekat.Dan ternyata perempuan yang dari tadi gue gak bisa kenali adalah Jenny.Sahabat
gue sendiri.Ada hubungan apa dia dengan Juno?
“Gak mungkin.Gak
mungkin Juno nembak Jenny”,bisik gue dalam hati.
Seketika
gue mendekat,beberapa orang terlihat mendekat pula.Hingga banyak orang yang
berkumpul di depan kelas gue.
“Jenny,lu mau kan jadian sama gue”,kata
Juno nembak Jenny.
Anak-anak
yang ngumpul rame menjadi semakin riuh dan berteriak,”Mau,mau,mau…..”
Jenny
terlihat bingung.
“Juno adalah orang yang ditaksir sama sahabat karib
gue.Sahabat sejati gue.Tapi dia nembak gue.Kalau gue terima,gimana dengan
perasaan Ega? Dia pasti akan membenci gue.Gue pasti gak akan jadi sahabat dia
lagi.Tapi,Juno adalah orang sebenarnya juga gue suka dari dulu.Tapi gak pernah
gue curhatin ke Ega.Gue gak ingin dia sakit.Tapi,apakah ini saatnya gue harus menyakiti sahabat gue sendiri demi
perasaan gue? Gue gak boleh juga ngabaikan perasaan gue.Gue gak boleh boongin
perasaan gue sendiri”,kata Jenny dalam hati.
Beberapa
detik kemudian,Jenny menganggukan kepala sebagai tanda mereka berdua resmi
jadian.Gue melihat kejadian itu sangat kecewa.Tidak tau kenapa hati gue sakit
dan air mata gue langsung menetes.Gue tidak percaya dengan semua ini.Gue
seperti sedang mimpi buruk.Jenny melihat gue yang sedang menyaksikan dia
ditembak sama Juno.
Guepun
berlari masuk kekelas menerobos semua anak-anak yang lagi ngumpul.Gue ambil tas
dan kembali keluar kelas.Sambil menangis.
Melihat
hal ini,Jenny kemudian berlari menyusul gue.
“Ega,tunggu.Gue mau bicara.Plis berhenti dulu Ega”,teriak
Jenny.Tapi gue seolah-olah mengabaikannya.
“Ega,plis berhenti sebentar.Gue gak bermaksud
apa-apa.Tapi jujur Ega,gue memang suka sama Juno”,teriak
Jenny.
Kalimat
terakhir Jenny,membuat langkah gue terhenti.
“Ega,tolong dengerin gue sebentar.Plis.Ega,gue gak
bermaksud menyakit hati lo”,kata Jenny.
Gue
kemudian membalikkan badan,”Tapi lu sudah
benar-benar nyakitin gue,Jenn”.
Kemudian
Jenny melanjutkan,”Jujur gue suka sama Juno,Ega.Tapi
gue gak pernah ngomongin ini ke lu.Gue gak mau lu sakit.Tapi,kini gue sadar gue
gak bisa terus membohongi perasaan gue.Gue gak bisa terus-terusan menahan rasa
gue.Gue tau,lu pasti sakit banget.Dan gue mau minta maaf sama lu.Gue
benar-benar…”
Gue
memotong penejelasan Jenny,”Stop Jenn.Stop.Gue
gak mau dengar lagi penjelasan lu.Gue adalah sahabat lu Jenny.Gue dan lu sudah
lama saling kenal bahkan gue sudah anggap lu sebagai saudara gue sendiri.Gue
pikir lu gak akan pernah buat gue sakit.Gue pikir lu bakalan dukung gue dekat
sama Juno.Tapi apa? Kenapa lu datang tiba-tiba disaat gue sedang suka sama Juno?
Kenapa Jenny? Kenapa juga lu gak bilang dari dulu kalau lu itu suka sama Juno.Jadi
gue gak akan kenal Juno sampai rasa kenal itu menjadi suka? Gue gak tau kenapa
gue dan lu yang bersahabat dari lama harus suka sama seorang yang sama.Gue
benar-benar gak tau,Jenn”,jelas gue panjang lebar sambil mengisak tangis.
“Ega,dulu gue mau ngomong ini semua.Tapi,gue gak mau
nyakitin lu”,kata Jenny.
“Sudah terlambat Jenn.Gue udah terlanjur sakit
hati.Gue pikir lu sahabat gue yang selalu mengerti gue.Gue paham sama perasaan
lu ke Juno.Gue tau,Jenn.Tapi apa? Lu gak pernah paham gimana rasanya jadi gue.Gue
cuma mau bilang terima kasih Jenn.Lu adalah sahabat yang bisa membuat
sahabatnya sendiri sakit hati.Lu adalah sahabat yang bisa membuat sesuatu yang
dulunya manis jadi pahit.Terima kasih Jenn”,kata
gue sambil ngusap air mata dipipi.
Gue
kemudian ninggalin Jenny dan berlari meninggalkan sekolah.
“Sahabat
yang selama ini gue anggap sebagai orang yang selalu mengerti gue ternyata
harus membuat gue sakit hati karena kami jatuh cinta sama orang yang sama”.